Hama dan Penyakit pada tumbuhan Bagian 4
Senin, 30 Desember 2013
0
komentar
Selain hama dan penyakit yang menyerang tumbuhan dan merugikan petani, gulma
juga perlu mendapat perhatian khusus. Pada petani kadang kurang
memperhatikan gulma sehingga dalam kurun waktu tertentu populasi gulma
sudah melebihi batas. Gulma – gulma ini akan berkompetisi dengan tanaman
utama dalam mendapatkan unsur hara yang diperlukan pertumbuhannya.
Gulma dapat menjadi tempat persembunyian hama. Pembersihan gulma sangat
penting untuk menekan perkembangan hama yang dapat menyerang tumbuhan.
Berdasarkan karaktristik yang dimiliki, gulma dibedakan menjadi 3 kelompok, yaitu teki, rumput, dan gulma daun lebar.
1. Teki
Kelompok
teki – tekian memiliki daya tahan luar biasa terhadap pengendalian
mekanis, karena memiliki umbu batang di dalam tanah yang mampu bertahan
berbulan – bulan. Contohnya adalah teki ladang (Cyperus rotundus).
2. Rumput
Gulma dalam kelompok ini berdaun sempit seperti teki tetapi menghasilkan stolon. Stolon ini di dalam tanah berbentuk jaringan rumit yang sulit diatasi secara mekanik. Contohnya adalah alang – alang (Imperata cylindrica).
3. Gulma daun lebar
Berbagai
macam gulma dari ordo Dicotyledoneae termasuk dalam kelompok ini. Gulma
ini biasanya tumbuh pada akhir masa budi daya. Kompetisi terhadap
tanaman utama berupa kompetisi cahaya. Contoh dari gulma berdaun lebar
ini adalah daun sendok.
“Pengendalian Gulma”
Pengendalian
gulma memerlukan strategi yang khas untuk setiap kasus. Beberapa hal
yang perlu dipertimbangkan sebelum melakukan pengendalian gulma antara
lain sebagai berikut :
a) Jenis gulma dominan
b) Tanaman budi daya utama
c) Alternatif pengendalian yang tersedia
d) Dampak ekonomi dan ekologi
Saat ini cukup banyak hebisida
(pembasmi gulma) yang tersedia di toko pertanian. Meskipun demikian,
kita perlu hati – hati dalam memilih dan menggunakan herbisida.
Memperhatikan cara pemakaian herbisida dengan benar sangatlah
dianjurkan.
Tujuan
pembersihan gulma antara lain untuk mengurangi tumbuhan pengganggu yang
akan menjadi pesaing tanaman utama. Selain itu juga karena gulma
merupakan inang alternetif dan tempat persembunyian hama penyakit.
Setelah
mempelajari tentang gulma yang selalu merugikan manusia, ada juga gulma
yang tidak merugikan bagi siapapun, yaitu tanaman Rosela (Hibiscus
sabdariffa l.), entah kenapa tanaman ini termasuk gulma, kami
mendapatkan ini dari satu media Internet yang membahas tentang hama dan
penyakit tumbuhan. Padahal pengertian dari gulma itu sendiri yaitu
tanaman pengganggu yang menekan pertumbuhan hama dan penyakit, dilihat
dari sisi manfaat tanaman rosela banyak sekali, antara lain mengatasi
batuk, lesu, demam, gusi berdarah, penahan kekejangan, anti cacing, anti
bakteri, anti septik, menurunkan kolesterol dalam darah, asam urat.
Melihat dari manfaat – manfaat tanaman ini, tanaman ini tidak
menunjukkan tanaman yang mendatangkan penyakit bagi manusia, malah
kebalikannya, tanaman ini dapat menyembuhkan beberapa penyakit manusia,
jadi mengapa banyak orang yang menyebut tanaman ini menjadi tanaman
gulma? Karena tanaman rosela ini mudah sekali terserang penyakit dan
menularkannya ke tumbuhan lain, dan banyak sekali hewan – hewan hama
hinggap di daun / batangnya.
Secara
umum hama dan penyakit dibagi menjadi 3 yaitu, hama, penyakit dan
gulma. untuk lebih lengkapnya silahkan klik link dibawah ini:
- Hama dan Penyakit pada tumbuhan Part 1 (umum)
- Hama dan Penyakit pada tumbuhan Part 2 (hama)
- Hama dan Penyakit pada tumbuhan Part 3 (penyakit)
- Hama dan Penyakit pada tumbuhan Part 4 (gulma)
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Hama dan Penyakit pada tumbuhan Bagian 4
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://manuherbal.blogspot.com/2013/12/hama-dan-penyakit-pada-tumbuhan-bagian-4.html?m=0. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar