Hama dan Penyakit pada tumbuhan Bagian 2
Senin, 30 Desember 2013
0
komentar
Tungau
(kutu kecil) bisaanya terdapat di sebuah bawah daun untuk mengisap daun
tersebut. Hama ini banyak terdapat pada musim kemarau. Pada daun yang
terserang kutu akan timbul bercak – bercak kecil kemudian daun akan
menjadi kuning lalu gugur. Hama ini dapat diatasi dengan cara
mengumpulkan daun – daun yang terserang hama pada suatu tempat dan
dibakar
HAMA. Hama
tumbuhan adalah organisme yang menyerang tumbuhan sehingga pertumbuhan
dan perkemabanganya terganggu. Hama yang menyerang tumbuhan antara lain
tikus, walang sangit, wereng, tungau, dan ulat.
Hama
tumbuhan adalah organisme yang menyerang tumbuhan sehingga pertumbuhan
dan perkemabanganya terganggu. Hama yang menyerang tumbuhan antara lain
tikus, walang sangit, wereng, tungau, dan ulat.
1. Tikus
Tikus
merupakan hama yang sering kali membuat pusing para petani. Hal ini
diesbabkan tikus sulit dikendalikan karena memiliki daya adaptasi,
mobilitas, dan kemampuan untuk berkembang biak yang sangat tinggi. Masa
reproduksi yang relative singkat menyebabkan tikus cepat bertambah
banyak. Potensi perkembangbiakan tikus sangat tergantung dari makanan
yang tersedia. Tikus sangat aktif di malam hari.
Tikus
menyerang berbagai tumbuhan. Bagian tumbuhan yang disarang tidak hanya
biji – bijian tetapi juga batang tumbuhan muda. Yang membuat para tikus
kuat memakan biji – bijian sehingga merugikan para petani adalah gigi
serinya yang kuat dan tajam, sehingga tikus mudah untuk memakan biji –
bijian. Tikus membuat lubang – lubang pada pematang sawah dan sering
berlindung di semak – semak. Apabila keadaan sawah itu rusak maka
berarti sawah tersebut diserang tikus.
Untuk mengatasi serangan hama tikus, dapat dilakukan cara – cara sebagai berikut :
a. Membongkar dan menutup lubang tempat bersembunyi para tikus dan menangkap tikusnya.
b. Menggunakan musuh alami tikus, yaitu ular.
c. Menanam
tanaman secara bersamaan agar dapat menuai dalam waktu yang bersamaan
pula sehingga tidak ada kesempatan bigi tikus untuk mendapatkan makanan
setelah tanaman dipanen.
d. Menggunakan rodentisida
(pembasmi tikus) atau dengan memasang umpan beracun, yaitu irisan ubi
jalar atau singkong yang telah direndam sebelumnya dengan fosforus.
Peracunan ini sebaiknya dilakukna sebelum tanaman padi berbunga dan
berbiji. Selain itu penggunaan racun harus hati – hati karena juga
berbahaya bagi hewan ternak dan manusia.
2. Wereng
Wereng
adalah sejenis kepik yang menyebabkan daun dan batang tumbuhan
berlubang – lubang, kemudian kering, dan pada akhirnya mati. Hama wereng
ini dapat dikendalikan dengan cara – cara sebagai betikut :
a. Pengaturan
pola tanam, yaitu dengan melakukan penanaman secara serentak maupun
dengan pergiliran tanaman. Pergiliran tanaman dilakukan untuk memutus
siklus hidup wereng dengan cara menanam tanaman palawija atau tanah
dibiarkan selama 1 – 2 bulan.
b. Pengandalian hayati, yaitu dengan menggunakan musuh alami wereng, misalnya laba – laba predator Lycosa Pseudoannulata, kepik Microvelia douglasi dan Cyrtorhinuss lividipenis, kumbang Paederuss fuscipes, Ophinea nigrofasciata, dan Synarmonia octomaculata.
c. Pengandalian
kimia, yaitu dengan menggunakan insektisida, dilakukan apabila cara
lain tidak mungkin untuk dilakukan. Penggunaan insektisida diusahakan
sedemikan rupa sehingga efektif, efisien, dan aman bagi lingkungan.
3. Walang Sangit
Walang sangit (Leptocorisa acuta)
merupakansalah satu hama yang juga meresahkan petani. Hewan ini jika
diganggu, akan meloncat dan terbang sambil mengeluarkan bau. Serangga
ini berwarnahijau kemerah- merahan.
Walang
sangit menghisab butir – butir padi yang masih cair. Biji yang sudah
diisap akan menjadi hampa, agak hampa, atau liat. Kulit biji iu akan
berwarna kehitam – hitaman. Faktor – faktor yang mendukung yang
mendukung populasi walang sangit antara lain sebagai berikut.
a. Sawah sangat dekat dengat perhutanan.
b. Populasi gulma di sekitar sawah cukup tinggi.
c. Penanaman tidak serentak
Pengendalian terhadap hama walang sangit dapat dilakukan sebagai berikut.
a. Menanam tanaman secara serentak.
b. Membersihkan
sawah dari segala macam rumput yang tumbuh di sekitar sawah agar tidak
menjadi tempat berkembang biak bagi walang sangit.
c. Menangkap walang sangit pada pagi hari dengan menggunakan jala penangkap.
d. Penangkapan menggunakan unmpan bangkai kodok, ketam sawah, atau dengan alga.
e. Melakukan
pengendalian hayati dengan cara melepaskan predator alami beruba laba –
laba dan menanam jamur yang dapat menginfeksi walang sangit.
f. Melakukan pengendalian kimia, yaitu dengan menggunakan insektisida.
Walang
sangit muda (nimfa) lebih aktif dibandingkan dewasanya (imago), tetapi
hewan dewasa dapat merusak lebih hebat karenya hidupnya lebih lama.
Walang sangit dewasa juga dapat memakan biji – biji yang sudah mengeras,
yaitu dengan mengeluarkan enzim yang dapat mencerna karbohidrat.
4. Ulat
Kupu
– kupu merupakan serangga yang memiliki sayap yang indah dan benareka
ragam. Kupu – kupu meletakkan telurnya dibawah daun dan jika menetas
menjadi larva. Kita bisa sebut larva kupu – kupu sebagai ulat. Pada fase
ini, ulat aktif memakan dedaunan bahkan pangkal batang, terutama pada
malam hari. Daun yang dimakan oleh ulat hanya tersisa rangka atau tulang
daunya saja.
Upaya pemberantasan dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut.
a. Membuang telur – telur kupu – kupu yang melekat pada bagian bawah daun.
b. Menggenangi
tempat persemaian dengan air dalam jumlah banyak sehingga ulat akan
bergerak ke atas sehingga mudah untuk dikumpulkan dan dibasmi.
c. Apabila kedua cara diatas tidak berhasil, maka dapat dilakukan penyemprotan dengan menggunakan pertisida.
5. Tungau
Tungau
(kutu kecil) bisaanya terdapat di sebuah bawah daun untuk mengisap daun
tersebut. Hama ini banyak terdapat pada musim kemarau. Pada daun yang
terserang kutu akan timbul bercak – bercak kecil kemudian daun akan
menjadi kuning lalu gugur. Hama ini dapat diatasi dengan cara
mengumpulkan daun – daun yang terserang hama pada suatu tempat dan
dibakar.
Secara
umum hama dan penyakit dibagi menjadi 3 yaitu, hama, penyakit dan
gulma. untuk lebih lengkapnya silahkan klik link dibawah ini:
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Hama dan Penyakit pada tumbuhan Bagian 2
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://manuherbal.blogspot.com/2013/12/hama-dan-penyakit-pada-tumbuhan-bagian-2.html?m=0. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar