Hama dan Penyakit pada tumbuhan Bagian 3
Senin, 30 Desember 2013
0
komentar
Jenis
– jenis penyakit yang menyerang tumbuhan sangat banyak jumlahnya.
Penyakit yang menyerang tumbuhan banyak disebabkan oleh mikroorganisme,
misalnya jamur, bakteri, dan alga. Penyakit tumbuhan juga dapat
disebabkan oleh virus.
1. Jamur
Jamur adalah
salah satu organisme penyebab penyakit yang menyerang hampir semua
bagian tumbuhan, mulai dari akar, batang, ranting, daun, bunga, hingga
buahnya. Penyebaran jenis penyakit ini dapat disebabkan oleh angin, air,
serangga, atau sentuhan tangan.
Penyakit
ini menyebabkan bagian tumbuhan yang terserang, misalnya buah, akan
menjadi busuk. Jika menyerang bagian ranting dan permukaan daun, akan
menyebabkan bercak – bercak kecokelatan. Dari bercak – bercak tersebut
akan keluar jamur berwarna putih atau oranye yang dapat meluas ke
seluruh permukaan ranting atau daun sehingga pada akhirnya kering dan
rontok.
Jika
jamur ini mengganggu proses fotosintesis karena menutupi permukaan
daun. Batang yang terserang umumnya akan membusuk, mula – mula dari arah
kulit kemudian menjalar ke dalam, dan kemudian membusukkan jaringan
kayu. Jaringan yang terserang akan mengeluarkan getah atau cairan. Jika
kondisi ini dibiarkan, jaringan kayu akan membusuk, kemudian seluruh
dahan yang ada di atasnya akan layu dan mati.
Contoh penyakit yang disebabkan oleh jamur adalah sebagai berikut.
a) Penyakit pada padi.
Penyakit pada ruas batang dan butir padi disebabkan oleh jamur Pyricularia oryzea.
Ruas – ruas batang menjadi mudah patah dan tanaman padi akhirnya mati.
Selain itu, terdapat pula penyakit yang menyebabkan daun pedi menguning.
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Magnaporthegrisea.
b) Penyakit embun tepung.
Penyakit ini disebabkan oleh jamur Peronospora parasitica.
Jamur ini kadang – kadang menyerang biji yang sedang berkecambah
sehingga biji menjadi keropos dan akhirnya mati. Jamur ini kadang –
kadang menyerang daun pertama pada kecambah sehingga tumbuhan menjadi
kerdil. Tumbuhan kerdil dapat tumbuh terus tapi pada daun – daunnya
terdapat kercak – bercak hitam.
Untuk memberantas jamur ini dilakukan pengendalian secara kimia, yaitu dengan pemberian fungsida pada tanaman yang terserang jamur.
2. Bakteri
Bakteri
dapat membusukkan daun, batang, dan akar tumbuhan. Bagian tumbuh
tumbuhan yang diserang baktdri akan mengeluarkan lendir keruh, baunya
sangat menusuk, dan lengket jika disentuh. Setelah membusuk, lama –
kelamaan tumbuhan akan mati. Tumbuhan yang diserang bakteri dapat
diatasi dengan menggunakan bakterisida.
Contoh penyakit yang disebabkan oleh bakteri adalah penyakit yang menyerang pembuluh tapis batang jeruk (citrus vein phloem degeneration atau CVPD). CVPD disebabken oleh bakteri Serratia marcescens.
Gejalanya adalah kuncup daun menjadi kecil dan berwarna kuning, buah
menjadi kuning, sehingga lama – kelamaan akan mati. Penyakit CVPD yang
belum parang dapat disembuhkan dengan terramycin, yang merupakan sejenis antibiotik.
3. Virus
Selain
bakteri dan jamur, dalam kondisi yang sehat, tumbuhan dapat terserang
oleh virus. Penyakit yang disebabkan oleh virus cukup berbahaya karena
dapat menular dan menyebar ke seluruh tumbuhan dengan cepat. Tumbuhan
yang sudah terlanjur diserang sulit untuk disembuhkan. Contoh penyakit
yang disebabkan oleh virus antara lain penyakit daun tembakau yang
berbercak – bercak putis. Penyakit ini disebabkan oleh virus TMV (tabacco mosaic virus) yang menyerang permukaan atas daun tembakau. Virus juga dapat menyerang jeruk. Penularan melalui perantara serangga.
4. Alga (Ganggang)
Keberadaan
alga juga perlu diaspadai karena dapat menyebabkan bercak karat merah
pada daun tumbuhan. Tumbuhan yang biasanya diserang antara lain jeruk,
jambu biji, dan rambutan. Bagian tumbuhan yang diserang oleh alga
biasanya bagian daun, ditandai adanya bercak berwarna kelabu kehijauan
pada daun, kemudian pada permukaannya tumbuh rambut berwarnya cokelat
kemerahan. Meskipun ukurannya kecil, bercak yang timbul sangat banyak
sehingga cukup merugikan
Langkah – langkah yang harus dilakukan agar tumbuhan tidak tersenang penyakit antara lain sebagai berikut.
a) Usahakan tumbuhan selalu dalam kondisi prima atau sehat dengan cara tercukupi segala kebutuhan zat haranya.
b) Jangan membiarkan tumbuhan terlalu rimbun, pangkaslah sehingga selaruh bagian tumbuhan mendapatkan sinar matahari yang cukup.
c) Jangan biarkan tumbuhan terserang kutu, tungau, atau hewan yang lain yang serung membawa bakteri atau jamur.
d) Usahakan lingkungan selalu bersih.
e) Perhatikan tumbuhan sesering mungkun sehingga penyakit dapat terdeteksi sedini mungkin.
f) Jika
terdapat gejala – gejala yang tampak, pangkaslah bagian tumbuhan (daun,
buah, ranting) yang terserang, kemudian dibakar agar tidak menular ke
bagian atau tumbuhan yang lainnya.
g) Penggunaan pertisida sebagai alternative terakhir untuk pengobatan hama dan penyakit pada tumbuhan.
“Penggunaan Pestisida untuk Memberantas Hama dan Penyakit”
Penggunaan
pestisida sintetis membutuhkan kecermatan, baik mengenai pilihan
pestisida yang aman maupun petunjuk pemakaiannya. Hasil pemantauan rutin
dapat digunakan untuk mengetahui Janis hama dan penyakit yang
menyerang, dan menentukan jenis pestisida yang sesuai sasaran. Pemantauan
juga bermanfaat agar penyemprotan tidak terlambat dengan menggunakan
dosis dan waktu yang tepat sehingga pengendalian hama dan penyakit dapat
berhasil.
Pengendalian
hama dan penyakit dengan pestisida harus memperhatikan jenis hama dan
penyakit yang ada, populasi, serta tahap pengembangan hama tersebut.
Penggunaan pestisida dapat dilakukan berdasarkan pertimbangan hal -– hal
berikut.
a) Pestisida biologi disesuaikan dengan jenis hama yang menyerang.
b) Pestisida harus selektif, yaitu untuk hama atau penyakit yang menyerang jenis tanaman tertentu.
c) Formulasi
pertisida harus sesuai. Misalnya untuk hama yang masuk ke dalam bunga
kurang cocok jika digunakan penyemprotan, namun lebig efektif jika
berbentuk kabut sehingga lebih mudak untuk masuk ke dalam bunga.
d) Pestisida
sistemik (masuk ke jaringan tumbuhan) atau kontak bersentuhan dengan
hama, disesuaikan dengan tahap perkembangan hama. Pada fase dewasa, kutu
putih mungkin sulit dikendalikan dengan perstisida kontak karena
tubuhnya memiliki lapisan luar yang dapat melindunginya dari semprotan
langsung. Pestisida sistemik akan lebih efektif karena larva yang baru
menetas dan makan daun akan meti karena bahan aktif yanga ada dalam
tumbuhan akan meracuni hama tersebut.
Secara
umum hama dan penyakit dibagi menjadi 3 yaitu, hama, penyakit dan
gulma. untuk lebih lengkapnya silahkan klik link dibawah ini:
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Hama dan Penyakit pada tumbuhan Bagian 3
Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke https://manuherbal.blogspot.com/2013/12/hama-dan-penyakit-pada-tumbuhan-bagian-3.html?m=0. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.Ditulis oleh Unknown
Rating Blog 5 dari 5
0 komentar:
Posting Komentar